Minggu, 13 Desember 2020

THE MAP IS NOT THE TERRITORY (Humor)

THE MAP IS NOT THE TERRITORY 
(Humor) 

Sepasang pasutri yang sudah menikah selama 5 tahun namun belum dikaruniai momongan sedang melakukan konsultasi dengan seorang dokter kandungan. Rupanya penantian mereka sudah tiba di ambang sempurna. Malam itu sang dokter kandungan menyatakan bahwa sang istri sudah terlambat selama 2 bulan. Alangkah gembiranya pasutri tersebut.  

Dalam perjalanan pulang, mereka bercakap harap-harap cemas. "Pak, kita rahasiakan dulu ya kabar gembira ini, sampai kehamilanku mantab. Aku enggak mau malu lagi sudah keburu mengumumkan, namun enggak jadi lagi", pinta sang istri kepada suaminya. 
"Don't worry istriku sayang, kita jaga rahasia ini bersama", jawab sang suami mesra. 

Keesokan harinya, ketika sang suami masih berada di kantor, seseorang mengetuk pintu rumah mereka. "Assalamualaikum, ada orang di rumah?"
"Wa alaikum salam, siapa ya. Ada perlu apa?" jawab si istri
"Kami dari PLN Bu. Ibu sudah terlambat dua bulan", suara orang di luar menjawab

Mendengar kata-kata orang itu, wajah si istri langsung merah padam menahan amarah. "Dasar lelaki enggak bisa dipercaya, sudah dibilang disuruh merahasiakan kok malah ember kemana-mana. Sampai orang PLN pun tahu", gumamnya dalam hati. 

Malam hari begitu suaminya pulang, si istri langsung menyemburnya dengan sumpah serapah, "Sejuta topan badai, kadal buntung korengan, dasar lelaki mulut ember. Kok bisa orang PLN sudah tahu kalau aku terlambat 2 bulan. Pasti kau yang cerita ya?"

Merasa tidak membocorkan rahasia mereka, sang suami berusaha menjelaskan duduk perkaranya. Karena malam itu dia tidak berhasil membujuk istrinya yang terlanjur ngambek dan mengunci pintu kamar, maka keesokan harinya dia menelepon kantor PLN untuk komplain dan klarifikasi. 

Berikut dialog sang suami (S) dengan pegawai PLN (P) 

S: "Selamat pagi, saya mau tanya dari mana Anda tahu kalau istri saya terlambat 2 bulan?"
P: "Kami punya catatannya Pak"
S: "Memangnya kalian ini siapa, kok main catat urusan rumah tangga orang, hah! Hayo hapus catatan itu!" 
P: "Bisa saja Pak, tapi tolong bayar dulu keterlambatan yang 2 bulan itu!" 
S: "Lha apa urusan situ sama keterlambatan istri saya, kok saya malah disuruh bayar. Kalau saya enggak mau bayar, gimana?" 
P: "Ya kami putus punya Bapak!" 
S: "Eee, tambah kurang ajar situ ya. Kalau punya saya diputus, terus istri saya pakai apa?" 
P: "Pakai lilin saja. Gitu aja kok repot!" 

Wkwkwkwkw.... 
Pisss ah

Tabik
-haridewa-
Happy Counsellor